(Diterjemahkan oleh Zulkamal Hidayat Z dan Bernadia Hastiwi W.)

Kehamilan Tidak Direncanakan (KTD) dan Kehamilan Tidak Diinginkan memiliki konsekuensi yang penting bagi perempuan, laki-laki, janin dan kehamilan itu sendiri, serta masyarakat secara keseluruhan. Untuk lebih memahami informasi mengenai Kehamilan Tidak Direncanakan dan Kehamilan Tidak Diinginkan, maka penting untuk mengetahui perbedaan diantara kedua istilah tersebut.

Jenis dan Pengertian

Kehamilan Tidak Direncanakan adalah kehamilan yang terjadi ketika pasangan belum membuat keputusan untuk memiliki kehamilan, atau kehamilan terjadi akibat kegagalan dari metode kontrasepsi. Sedangkan Kehamilan Tidak Diinginkan terjadi ketika perempuan yang memiliki kehamilan, tidak menginginkan untuk melanjutkan kehamilan dan mungkin tidak ingin menghadapi konsekuensi secara fisik, emosional, sosial dan kesehatan sebagai akibat dari kehamilan. Banyak orang yang mengalami Kehamilan Tidak Direncanakan menganggap kehamilan ini sebagai sebuah kejutan yang menyenangkan. Bahkan pada pasangan yang berencana untuk tidak memiliki anak, Kehamilan Tidak Direncanakan mungkin dapat diterima oleh pasangan.

Pada beberapa kasus, Kehamilan Tidak Direncanakan menjadi hal yang membahagiakan bagi pasangan yang mengetahui bahwa mereka tidak subur tetapi sangat menginginkan seorang anak. Dalam kasus lain, pasangan juga mungkin tidak dapat menerima kehamilan yang tidak direncanakan, dan segala perubahan yang menyertai kehamilan tersebut. Pada kasus ini, kehamilan yang terjadi bukan hanya tidak direncanakan tapi juga tidak diinginkan. Terkadang salah satu pasangan dapat menerima Kehamilan Tidak Direncanakan dan yang lain tidak menginnginkan kehamilan tersebut. Dengan kata lain, Kehamilan Tidak Diinginkan adalah kehamilan yang tidak direncanakan, tapi tidak semua kehamilan yang tidak direncanakan adalah kehamilan yang tidak diingikan.

Time Frame

Reaksi pasangan terhadap Kehamilan Tidak Direncanakan dapat berbeda-beda dari waktu ke waktu. Beberapa pasangan atau mereka yang telah menjadi orang tua merasa takut, ragu dan khawatir ketika menghadapi situasi kehamilan tidak direncanakan. Namun mereka akan terbiasa dengan istilah kehamilan tidak direncanakan, khususnya jika mereka mendapatkan dorongan dan dukungan dari keluarga, teman atau konseling yang bermanfaat. Pasangan lain mungkin dapat menerima Kehamilan Tidak Direncanakan pada awalnya, dan kemudian merasa ragu ketika berhadapan dengan realitas sosial yang terjadi ketika menginginkan kehamilan tersebut. Dalam situasi diatas, pasangan yang menghadapi Kehamilan Tidak Direncanakan seringkali memiliki keputusan yang berubah-ubah terhadap kehamilan yang tidak direncanakan.

Akibat Kehamilan Tidak Direncanakan

Kehamilan Tidak Direncanakan selalu memiliki konsekuensi yaitu dapat mengubah kehidupan seseorang, apapun akibatnya. Pasangan yang mengalami Kehamilan Tidak Direncanakan pasti mempertanyakan kemampuan mereka untuk menghadapi kehamilan tersebut, menjadi orang tua dan harus menghidupi seorang anak baik keuangan dan emosional. Mereka pasti berpikir apa yang akan mereka lakukan terhadap kehamilan tersebut, jika mereka sudah memutuskan tidak menginginkan kehamilan tersebut. Kehamilan Tidak Direncanakan juga dapat membuat perubahan yang penting bagi hubungan pasangan tersebut.

Contohnya, jika salah satu dari pasangan tersebut menginginkan untuk melanjutkan kehamilan dan yang lain tidak, pasti akan ada ketegangan dan kemarahan diantara mereka. Namun beberapa pasangan berpendapat ketika mereka mampu menghadapi situasi kehamilan tidak direncanakan, hal itu dapat menguatkan hubungan mereka. Bagi beberapa pasangan yang belum menikah, ketika Kehamilan Tidak Direncanakan terjadi maka mereka memilih untuk berkomitmen dan menikah. Beberapa pasangan lainnya mengalami stress atau perbedaan pendapat terhadap penyelesaian Kehamilan Tidak Direncanakan yang mengakibatkan hubungan mereka berakhir.

Pertimbangan

Pasangan yang mengalami Kehamilan Tidak Direncanakan harus membuat keputusan yang sulit. Untungnya, mereka tidak harus membuat keputusan sendiri. Keluarga, teman-teman, dan orang tua dapat memberikan nasehat dan dukungan, dan juga layanan profesional konseling. Layanan konseling dapat membantu perempuan atau pasangan yang mengalami Kehamilan Tidak Direncanakan untuk menyelesaikan masalah mereka, dan menyediakan rujukan-rujukan yang membantu mereka dalam mengatasi hambatan atau hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjadi orang tua. Layanan Konseling dapat menyediakan informasi tentang pilihan-pilihan untuk mereka yang tidak menginginkan kehamilan, seperti mencarikan orang tua adopsi untuk bayi mereka atau menghentikan kehamilan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here