Koalisi kelompok perempuan di Surabaya menilai capaian perempuan dalam memperjuangkan kesetaraan gender terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sejak tahun 2003 terdapat peraturan yang mengatur kuota perempuan 30% dalam pemilihan legislatif yang sejalan dengan semakin menguatnya keterlibatan perempuan dalam kepengurusan partai politik. Hal tersebut juga tak lepas dari perhatian media yang cukup besar sehingga hal ini menjadi sebuah capaian penting bagi perempuan di Indonesia.

Melihat fenomena tersebut, koalisi kelompok perempuan di Surabaya yang terdiri dari Koalisi Perempuan Jawa Timur, PMII, Rotaract dan Sapulidi mengingatkan warga Surabaya akan pentingnya peran perempuan melalui aksi di Taman Bungkul Surabaya. Aksi ini sekaligus juga untuk memperingati hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret lalu.

Koordinator aksi, Mardiko Saputro mengatakan, apa yang sudah dicapai saat ini penting untuk segera ditindaklanjuti dengan mendorong kuota perempuan di bidang yang lain, dan tidak berhenti di bidang politik.hal tersebut harus dilakukan untuk menciptakan kesetaraan sejati di segala aspek kehidupan.

Menurut Mardiko langkah pertama yang bisa dilakukan adalah penerapan di segala bentuk pemerintahan. Dengan menerapkan kuota perempuan di segala bidang pemerintahan, maka diharapkan dapat mendorong perubahan sikap serta pola pikir pada masyarakat dalam menempatkan perempuan.

Selain itu, dengan meningkatnya jumlah perempuan di dunia professional, maka akan membiasakan masyarakat untuk memandang perempuan melampaui sisi jenis kelaminnya. “Apabila jumlah perempuan di dunia profesional meningkat, persepsi masyarakat tentang profesionalisme maupun tingkat intelektualitas perempuan akan berubah menjadi semakin positif,” ujarnya.

Sementara itu, aktivis perempuan, Erma Susanti mengatakan, pada saat ini sudah begitu banyak upaya yang dilakukan, baik oleh pemerintah maupun lembaga swadaya nasional serta dunia internasional untuk mendorong terciptanya kesetaraan gender.

“Untuk itu, kita harus terus mengingatkan dan mendorong semua pihak untuk terus mendukung perjuangan menuntut kesetaraan gender di segala bidang,” kata Erma.

Dalam aksinya, selain berorasi, para aktivis koalisi perempuan di Surabaya juga membagikan bunga kepada warga Surabaya yang ada di Taman Bungkul. Mereka juga membawa poster dan spanduk yang bertuliskan “Tahun 2030 Menuju Kesetaraan Seutuhnya”, “Ingat Perempuan adalah Pilar Bangsa” dan poster yang berisi dukungan untuk kesetaraan gender lainnya.

Sementara itu, saat ini di Surabaya sendiri, jumlah keterwakilan perempuan di DPRD Surabaya mencapai 34 persen atau 17 dari 50 anggota dewan. Tidak itu saja, Surabaya juga mencatatkan nama Tri Rismaharini sebagai Wali Kota perempuan pertama. Ia juga kembali dipercaya sebagai pemimpin tertinggi di Surabaya selama lima tahun ke depan.

Penulis : Yovinus Guntur

Editor : Wita Ayodhyaputri

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here