Kasus meninggalnya YY, siswi SMP yang dibunuh dan di perkosa di Padang Ulak Tanding, kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, kini ramai dibicarakan. Tidak hanya di Jakarta dan sejumlah daerah di Indonesia, kabar meninggalnya perempuan 14 tahun tersebut juga ramai diberitakan di media-media asing di Australia, Amerika, Inggris, India dan Kanada.

Kini, pemerintah pun berlomba-lomba menyampaikan ucapan duka cita terhadap YY. Seperti yang dilakukan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Dia membuat sebuah puisi berjudul Nyala Untuk Yuyun.

Dia mengatakan, sebagai seorang lelaki, dirinya merasa sangat terhenyak dengan kejadian yang menimpa YY. Menurutnya, manusia beradab tidak akan melakukan perbuatan keje terhadap YY.

“Kematian YY harus ditangkap maknanya dan harus dijadikan pelajaran. Ini korban dari sistem yang harus kita benahi bersama,” kata Lukman.

Menurut Lukman, kasus kematian YY merupakan masalah yang sangat kompleks karena terkait dengan masalah sosial. Sehingga semua elit baik pejabat negara, anggota DPR, dan penegak hukum harus lebih serius menyikapinya.

Dia mengatakan, pelaku harus diberi hukuman yang setimpal. Kemudian, perkuat ketahanan keluarga karena para pelaku mayoritas berasal dari keluarga miskin, dan perbanyak aktifitas keremajaan.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan juga turut berkomentar dalam kasus kematian YY. Menurutnya, kasus ini menjadi peringatan bagi semua bahwa dari kecil kita harus dibiasakan utk menghormati sesame, baik itu laki – laki maupun perempuan.,

“Saya harap dengan adanya kejadian ini semuanya bertanggungjawab, perhatikan anak-anak di sekitar kita, jadikan mereka seperti adik kita sendiri. Saatnya untuk tidak membiarkan dan tidak diam karena masih ada banyak potensi kasus lainnya, jika tidak waspada maka kasus ini bisa berulang,” kata Anies.

Sementara itu, selain Lukman Hakim Saifuddin  dan Anies Baswedan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi juga meminta kepada aparat penegak hukum untuk responsif dalam menangani kasus. Dia menyayangkan kelambatan yang dilakukan Polres Rawa Lebong di Bengkulu, karena jasad YY baru ditemukan setelah dua minggu menghilang.

“Pada Kamtibmas diharapkan lebih cermat membuka mata dan telinga, dalam rangka melindungi, memberi rasa aman dan mengayomi masyarakat. Kepolisian dituntut untuk lebih responsif lagi,” kata Yuddy.

Penulis : Nina Suartika

Editor : Wita Ayodhyaputri

“Tespack positif? Butuh teman bicara? Hubungi Samsara Hotline 089674677433, 081327171188, 085729001188, 087839770033 pada hari Senin sampai Jumat jam 10.00 – 18.00”

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here