Selama ini ganja memiliki reputasi yang cukup buruk, khususnya dalam masalah kesehatan. Penggunaan ganja dalam takaran yang tak tepat dan sembarangan memang bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan, seperti kecanduan, rasa cemas, atau kerusakan otak yang berkaitan dengan ingatan.
Namun, rasanya tak adil jika melihat ganja hanya berdasarkan efek buruk yang disebabkan karena pemakaian yang berlebihan. Ganja ternyata juga memiliki sisi baik dan bisa dimanfaatkan dalam hal kesehatan.
Menurut Ketua Lingkar Ganja Nusantara (LGN) Dhira Naraya, ganja memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Dalam riset yang dilakukan LGN, tanaman ganja bisa mengobati penyakit diabetes.
“Paling utama untuk diabetes. Karena melihat kondisi diabetes di Indonesia yang pengobatannya kebanyakan masih menggunakan pengobatan alternatif, maka kita juga mau menawarkan alternatif lain yaitu dengan tanaman ganja,” kata Dhira.
Selain penyakit diabetes, tanaman ganja juga mampu mengobati kanker seperti kanker kelenjar getah bening dan kanker payudara. Zat cannabidiol yang terdapat dalam ganja bisa ‘mematikan’ gen bernama ‘Id-1’ yang digunakan sel kanker untuk menyebar ke seluruh tubuh.
“Masih banyak lagi penyakit yang bisa disembuhkan dengan mengkonsumsi tanaman ganja seperti epilepsi, alzheimer, paru-paru, jantung, anak-anak yang cacat otak, hepatitis C, dan HIV/Aids,” kata Dhira.
Menurut Dhira, seluruh elemen yang ada di tanaman ganja bisa dimanfaatkan mulai dari akar, biji hingga daunnya.
“Kalau diabetes dari akar ganja direbus seperti jamu, nanti airnya diminum. Selain itu, ada bentuk lain seperti dihisap untuk membantu menenangkan kecemasan seseorang, bijinya juga bisa dijadikan minyak dipakai untuk kesehatan jantung dan otak, kemudian dijadikan pasta,” kata Dhira.
Penulis : Nina Suartika
Editor : Wita Ayodhyaputri