Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BJPS) Kantor Cabang Utama (KCU) Surabaya menggelar program deteksi dini kanker serviks (serviks) dan kanker payudara. Program yang digelar gratis bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini berlangsung hingga 31 Desember 2016.
Kepala Unit Hukum, Komunikasi dan Kepatuhan BPJS KCU Surabaya, Nurinda Mahyarani mengatakan, deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara yang diberikan kepada peserta JKN adalah pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam asetat) dan CBE (Clinical Breast Examination) atau Pap Smear dan CBE.
“Melalui program ini, kami mentargetkan 2200 peserta JKN untuk pemeriksaan Pap Smear dan 8600 peserta untuk pemeriksaan IVA,” ujar Nurinda kepada Samsaranews.
Peserta JKN yang bisa mengikuti program ini adalah perempuan pernah berhubungan seksual dan menunjukkan Kartu Indonesia Sehat, BPJS Kesehatan, Askes, atau e-ID dengan status aktif.
“Pemeriksaan dapat dilakukan 1 kali per tahun. Bila hasil pemeriksaan negatif atau normal smear, maka pada tahun ke-2 dan ke-3 peserta dapat melakukan pemeriksaan kembali (setelah 365 hari dari pemeriksaan pertama dan 365 hari dari pemeriksaan kedua). Bila pada tahun ke-3 hasil pemeriksaan negatif atau normal smear, maka pemeriksaan kembali dapat dilakukan setelah 5 tahun,” terang Nurinda.
Pemeriksaan gratis bagi peserta JKN dilakukan di beberapa tempat. Yakni di seluruh Puskesmas di kota Surabaya (pemeriksaan IVA dan CBE) serta di Laboratorium Klinik Kimia Farma, Kantor Cabang Dharmawangsa, Jl. Dharmawangsa No.24 Surabaya dan Kantor Cabang Darmo, Jl. Darmo No.6 Surabaya (pemeriksaan Pap Smear dan CBE).
Deteksi dini penyakit kanker menjadi salah satu program penting BPJS Kesehatan. Apalagi kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Tercatat setiap tahunnya ada sekitar 20.000 kasus baru kanker serviks yang ditemukan di Indonesia.
Sementara berdasarkan data WHO, pada tahun 2012, kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan persentase kasus baru (setelah dikontrol oleh umur) tertinggi, yaitu sebesar 43,3%, dengan persentase kematian sebesar 12,9%.
Penyakit kanker serviks dan payudara merupakan penyakit kanker dengan tingkat kemungkinan terjadi (prevalensi) tertinggi di Indonesia pada tahun 2013, dengan jumlah penderita terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah (data riset kesehatan dasar 2013, Badan Litbangkes Kementrian Kesehatan dan penduduk sasaran, Pusdatin Kementrian Kesehatan).
Penulis : Yovinus Guntur
Editor : Wita Ayodhyaputri