Dari tahun ke tahun, upaya untuk meloloskan undang-undang yang berpotensi melarang tindakan aborsi hampir selalu ada. Ini terjadi sepanjang waktu di seluruh dunia karena aborsi memang menjadi topik yang senantiasa diperdebatkan. Tetapi, tahun ini ada satu perbedaan utama: upaya yang dilakukan lebih ekstrim dari biasanya. 

Berdasarkan laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Guttmacher Institute, 28 negara dikabarkan sedang mempertimbangkan penerbitan undang-undang yang akan melarang aborsi dengan satu atau lain cara. Yang terbaru, Gubernur Alabama, Kay Ivey bahkan telah menandatangani rancangan undang-undang dimana penyedia layanan kesehatan bisa dikenai hukuman penjara paling lama 99 tahun jika terbukti memberikan layanan aborsi kepada perempuan. Kebijakan ini bahkan berlaku termasuk untuk kasus pemerkosaan atau inces sekalipun. Ini menjadikan Alabama sebagai negara bagian di Amerika Serikat (AS) dengan larangan aborsi paling ketat.

Dilansir dari NBC News, usai penandatangan tersebut ratusan orang dikabarkan turun ke jalan menentang kebijakan yang dianggap telah mencederai Roe v. Wade, putusan Mahkamah Agung tahun 1973 yang melegalkan aborsi di seluruh AS. Menyusul Alabama, negara bagian lainnya seperti Georgia, Indiana, dan Kentucky juga membuat kebijakan yang tidak jauh berbeda: melarang aborsi bagaimanapun caranya. Upaya pelarangan aborsi yang terjadi hampir di seluruh wilayah AS ini kemudian menyulut perlawanan dari berbagai lapisan termasuk para artis Hollywood. Rihanna, pemilik tembang Umbrella pada 16 Mei 2019 mengunggah sebuah foto di akun Twitter miliknya. Foto ini memuat sejumlah politisi AS yang ia sebut sebagai idiot karena telah membuat kebijakan yang bahkan tidak akan pernah mereka rasakan. 

Lihat. Ini adalah orang idiot yang membuat keputusan untuk PEREMPUAN di Amerika,” tulisnya. “Gubernur Kay Ivey… TIDAK TAHU MALU!!!” 

Ada 20 pria kulit putih di dalam foto itu yang sudah pasti tidak akan pernah mengalami aborsi. Namun, kebijakan tersebut justru berasal dari mereka. Selain Rihanna, ada puluhan artis lainnya yang juga berdiri menentang hukum yang membatasi akses aborsi. Dilansir dari Teen Vogue, penyanyi Billie Eilish, juga ikut bicara menentang kebijakan tersebut. Dalam wawancaranya dengan Variety, Billie menyebut kebijakan pembatasan aborsi seperti yang terjadi di Alabama dan Georgia sebagai suatu hal yang tidak dapat dipercaya. Itu membuatnya merasa sangat marah. 

“Perempuan harus bisa berkata, bertindak, dan merasakan, dan menjadi seperti apa yang mereka inginkan. Tidak boleh ada orang lain yang mendikte mereka harus bagaimana. Kebijakan itu bikin aku marah luar biasa sampai-sampai setiap kali aku mulai bicara tentang itu, aku tidak bisa berhenti. Laki-laki tidak seharusnya membuat keputusan buat perempuan – itu yang mau aku katakan,” terang Billie pada Variety.

Emma Watson yang dikenal berkat perannya sebagai Hermione Granger di film Harry Potter pada 16 Mei 2019 juga menyatakan keberatannya pada kebijakan pembatasan aborsi. Ia mengunggah sebuah foto di akun Instagram miliknya yang memiliki 51 juta pengikut. 

Pekan lalu sebuah RUU yang hampir sepenuhnya melarang aborsi ditandatangani menjadi Undang-Undang di Georgia. Ini menjadi hukum keempat yang berlandaskan ‘heartbeat’ yang disahkan Amerika Serikat sejak tahun lalu- sebuah landasan yang membuat perasaan kita tercabik-cabik,” tulisnya dalam caption.  

RUU yang ada di Georgia sangat tidak masuk akal karena melangkah terlampau jauh hingga ke ranah privat seseorang, mengkriminalisasi tidak hanya penyedia layanan aborsi, tapi juga orang hamil yang melakukan aborsi dan bahkan yang keguguran. Hari ini, Alabama mengeluarkan hukum sendiri yang melarang aborsi sepenuhnya kecuali ketika kesehatan ibu terancam. Kita ingat bagaimana Savita Halappanavar di Irlandia meninggal dengan hukum yang sama.

Emma menggarisbawahi bagaimana orang-orang di Irlandia Utara mencoba bepergian menuju Inggris untuk memperoleh layanan aborsi yang aman dan legal yang justru tidak mereka dapatkan dari tempat asal mereka. Ia melanjutkan, “Undang-Undang ini tidak akan menghentikan perempuan dan orang hamil melakukan aborsi-melakukan yang terbaik bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka, itu cuma berarti kalau mereka mau tak mau harus melakukannya secara tidak aman dan penuh dengan stigma.” 

Aktris yang juga aktivis He For She tersebut menekankan bahwa bagaimanapun juga, dilarang atau tidak, aborsi akan selalu terjadi sepanjang waktu. Kebijakan tersebut menurut Emma tidak akan mampu menghentikan mereka membuat keputusan terbaik bagi diri mereka sendiri dan keluarga. Pembatasan akses terhadap aborsi justru hanya akan memaksa mereka melakukan aborsi dengan cara yang tidak aman dan penuh dengan stigma.

Rihanna, Billie Eilish, maupun Emma Watson telah menunjukkan dukungannya terhadap gerakan aborsi. Mereka melakukannya karena mereka sadar aborsi telah menjadi bagian hidup seseorang. Itu merupakan keputusan penting karena melanjutkan kehamilan tanpa perencanaan yang matang dapat berdampak pada situasi ekonomi jangka panjang juga kesehatan fisik dan mental. Perempuan punya hak untuk menentukan pilihan yang terbaik bagi hidupnya. Aborsi adalah salah satu pilihan hidup dan oleh karena itu harus legal. 

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here