Body Positive: Gemuk dan Kurus itu C-A-N-T-I-K!
Pacaran Sehat
Oleh Fidarini Devi W.
Adalah wajar jika remaja mulai tertarik untuk menghabiskan waktu bersama teman-teman sebaya dan sahabat daripada dengan keluarga. Juga wajar jika remaja mulai tertarik dengan lawan jenis dan ingin melakukan kegiatan bersama dengan pasangannya . Biasanya remaja sudah dapat merasakan perbedaan dalam bergaul dengan siapa yang disebut “teman atau teman biasa”, sahabat atau pacar.
Apa Perbedaan antara teman, sahabat dan pacar?
Dalam bergaul biasanya remaja mencari orang yang memiliki ciri:
- Enak dalam berkata-kata, tidak judes, tidak suka menyakitkan hati dan menyepelekan dirinya
- Dapat diajak ngobrol, diskusi dan bercanda bahkan berdebat (tukar pikiran)
- Bisa dipercaya, tidak suka mengumbar cerita pribadi ke orang lain
- Dapat memberi perasaan nyaman dihati bila sedang gundah
- Sebagai tempat untuk bergantung bila membutuhkan dukungan dan bantuan
- Peduli pada persoalan kita. Tau kapan harus mendukung dan memberi semangat , kapan memberi kritik, jujur akan pandangannya, sikap dan keinginannya (tidak dibuat-buat)
Jogja Darurat Kekerasan Seksual. Jurnalistik Darurat Kode Etik.
Dalam sepekan ini masyarakat disuguhi berita-berita yang memuakkan. Ya, berita soal mahasisiwi salah satu Perguruan Tinggi di Yogyakarta yang meninggal dan diduga karena mengalami pendarahan hebat. Berbagai media secara vulgar menuliskan identitas lengkap korban tanpa mempedulikan kode etik jurnalistik. aBelum lagi kasus lainnya, dimana seorang perempuan menjadi korban tewas akibat dianiaya. Muatan berita kasus ini salah kaprah. Media lebih banyak menulis opini tanpa mempedulikan fakta yang sebenarnya. Yang penting beritanya bombastis, itu yang menjadi sorotan media kita. Semakin menegaskan bahwa media tidak memiliki perspektif yang baik, baik itu perspektif korban maupun perspektif perempuan secara umum.
Asia Pacific Beijing +20 Civil Society Forum Statement
Fenomena “Silent Crime” Kekerasan Terhadap Perempuan.
Berdasarkan penelitian Aileen P. Mamahit yang berjudul “Suatu Ulasan tentang Kekerasan Terhadap Perempuan.” (Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan )

Ada pandangan umum dan tradisional bahwa keluarga selalu diasosiasikan dengan suatu keadaan yang aman. Keluarga, idealnya adalah tempat dimana kedamaian dan keselarasan bersatu padu. Ironisnya, bentuk kekerasan terhadap perempuan umumnya justru terjadi di dalam lingkungan keluarga. Celakanya, kekerasan tersebut terjadi secara diam-diam (silent crime) karena hampir setiap korbannya tidak berterus terang. Kekerasan semacam ini tak terekspos di dalam berita-berita di media massa, melainkan diam membisu di dalam ruang-ruang tertutup. Jadi, sangat tidak mungkin untuk menentukan seserius apa sesungguhnya kekerasan ini, karena seringkali tak pernah dilaporkan secara terang-terangan.
Statement of The World YWCA in the APCSO Forum Beijing +20 Review
The World YWCA is a global network of women and young women leading social and economic change in 125 countries. It advocates for peace, justice, human rights and care of the environment, and has been at the forefront of raising the status of women for over a century. The World YWCA develops women’s leadership to find local solutions to the global inequalities women face. The World YWCA also one of the Participants in the Asia and Pacific Conference on Gender Equality and Women’s Empowerment in Bangkok on November 16th 2014. In their statements, they believe that someday gender equality and women’s empowerment will be reached.
Pengaruh Pendidikan Seks Terhadap Kemampuan Afektif Siswa
Oleh Theresia Winda Septitininditya
(Universitas Sanata Dharma 2014)
Manusia, terutama remaja mengalami perkembangan pada emosinya. Ranah afektif pada manusia dalam Taxonomy of Educational Object, yang disusun Bloom memuat perilaku yang menekankan pada aspek perasaan, seperti minat, sikap, apresiasi dan penyesuaian diri. Ranah afektif merupakan ranah yang mempengaruhi ranah kognitif. Menjadi keprihatinan yang patut diperhatikan adalah penerapan pendidikan seks di salah satu sekolah di Wonosari, Gunung Kidul, dimana sejak 2012 hingga tahun 2014 telah terjadi 9 kasus KTD (Kehamilan yang Tidak Diinginkan).
Pernyataan Sikap Perwakilan Perempuan Indonesia dalam Konferensi Asia Pasifik tentang Review Beijing +20

Perwakilan perempuan Indonesia yang hadir dalam Konferensi Beijing+20 review ” Asia Pasific Conference: Gender Equality and Women”s Empowerment” di Bangkok, Thailand yang diadakan Senin (17/11/2014) hingga Selasa (18/11/2014) menyatakan kecewa dengan pernyataan pemerintah Indonesia dalam menanggapi draf dokumen Asia Pacific Ministerial Declaration on Advancing Gender Equality and Women’s Empowerment yang akan disahkan sebagai statemen resmi Negara-negara Asia Pasifik untuk pemajuan hak-hak perempuan yang tertuang dalam Beijing Platform for Action +20.