Beranda blog Halaman 25

Body Positive: Gemuk dan Kurus itu C-A-N-T-I-K!

Oleh: Siti Utami Dewi Ningrum
“Cantik itu ejaannya bukan K-U-R-U-S!”,
Kalimat itu pernah diungkapkan oleh Ririe Bogar dalam salah satu acara di stasiun TV swasta Indonesia beberapa bulan yang lalu. Ia adalah pendiri Komunitas Xtra-Large Indonesia di tahun 2007. Idenya tersebut terinspirasi dari komunitas online di Facebook dari Australia. Tujuannya membentuk komunitas tersebut ialah untuk untuk memunculkan rasa percaya diri perempuan-perempuan yang bertubuh besar untuk mencintai tubuhnya, salah satunya ialah dengan bergaya hidup sehat. Komunitas ini juga sempat mengadakan ajang Miss Big Indonesia di tahun yang sama. Hingga tahun 2014 kemarin, komunitas ini memiliki anggota sebanyak 1500 di akun Facebook-nya yang berasal dari wilayah-wilayah di Indonesia. Juwita Ramlan adalah salah satu anggotanya dan berhasil memenangkan kontes Miss Big Indonesia di tahun 2014.

Pacaran Sehat

Oleh Fidarini Devi W.

165904568Adalah wajar jika remaja mulai tertarik untuk menghabiskan waktu bersama teman-teman sebaya dan sahabat daripada dengan keluarga. Juga wajar jika remaja mulai tertarik dengan lawan jenis dan ingin melakukan kegiatan bersama dengan pasangannya . Biasanya remaja sudah dapat merasakan perbedaan dalam bergaul dengan siapa yang disebut “teman atau teman biasa”, sahabat atau pacar.

Apa Perbedaan antara teman, sahabat dan pacar?

Dalam bergaul biasanya remaja mencari orang yang memiliki ciri:

  • Enak dalam berkata-kata, tidak judes, tidak suka menyakitkan hati dan menyepelekan dirinya
  • Dapat diajak ngobrol, diskusi dan bercanda bahkan berdebat (tukar pikiran)
  • Bisa dipercaya, tidak suka mengumbar cerita pribadi ke orang lain
  • Dapat memberi perasaan nyaman dihati bila sedang gundah
  • Sebagai tempat untuk bergantung bila membutuhkan dukungan dan bantuan
  • Peduli pada persoalan kita. Tau kapan harus mendukung dan memberi semangat , kapan memberi kritik, jujur akan pandangannya, sikap dan keinginannya (tidak dibuat-buat)

Jogja Darurat Kekerasan Seksual. Jurnalistik Darurat Kode Etik.

aksi-2Dalam sepekan ini masyarakat disuguhi berita-berita yang memuakkan. Ya, berita soal mahasisiwi salah satu Perguruan Tinggi di Yogyakarta yang meninggal dan diduga karena mengalami pendarahan hebat. Berbagai media secara vulgar menuliskan identitas lengkap korban tanpa mempedulikan kode etik jurnalistik. aBelum lagi kasus lainnya, dimana seorang perempuan menjadi korban tewas akibat dianiaya. Muatan berita kasus ini salah kaprah. Media lebih banyak menulis opini tanpa mempedulikan fakta yang sebenarnya. Yang penting beritanya bombastis, itu yang menjadi sorotan media kita. Semakin menegaskan bahwa media tidak memiliki perspektif yang baik, baik itu perspektif korban maupun perspektif perempuan secara umum.

Asia Pacific Beijing +20 Civil Society Forum Statement

Women’s rights organisations and movements from Asia and the Pacific, comprising 480 women, gathered in Bangkok on 14-16 November 2014 to call on our governments for accountability for the commitments made almost twenty years ago in the Beijing Declaration and Platform for Action to advance gender equality and the rights of women and girls, and to realise our aspiration for a region that is defined by development, economic, social, gender and environmental justice. We remind ourselves that the BPFA drew its mandate and inspiration from earlier global agreements, such as, the Convention on the Elimination of Discrimination against Women (CEDAW), International Conference on Population and Development (ICPD), International Labour Organisation (ILO) Conventions and the Vienna Conference on Human Rights.

Fenomena “Silent Crime” Kekerasan Terhadap Perempuan.

Berdasarkan penelitian Aileen P. Mamahit yang berjudul “Suatu Ulasan tentang Kekerasan Terhadap Perempuan.” (Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan )

young girl is a victim of abduction
young girl is a victim of abduction

Ada pandangan umum dan tradisional bahwa keluarga selalu diasosiasikan dengan suatu keadaan yang aman. Keluarga, idealnya adalah tempat dimana kedamaian dan keselarasan bersatu padu. Ironisnya, bentuk kekerasan terhadap perempuan umumnya justru terjadi di dalam lingkungan keluarga. Celakanya, kekerasan tersebut terjadi secara diam-diam (silent crime) karena hampir setiap korbannya tidak berterus terang. Kekerasan semacam ini tak terekspos di dalam berita-berita di media massa, melainkan diam membisu di dalam ruang-ruang tertutup. Jadi, sangat tidak mungkin untuk menentukan seserius apa sesungguhnya kekerasan ini, karena seringkali tak pernah dilaporkan secara terang-terangan.

Statement of The World YWCA in the APCSO Forum Beijing +20 Review

The World YWCA is a global network of women and young women leading social and economic change in 125 countries. It advocates for peace, justice, human rights and care of the environment, and has been at the forefront of raising the status of women for over a century. The World YWCA develops women’s leadership to find local solutions to the global inequalities women face. The World YWCA also one of the Participants in the Asia and Pacific Conference on Gender Equality and Women’s Empowerment in Bangkok on November 16th 2014. In their statements, they believe that someday gender equality and women’s empowerment will be reached.

Pengaruh Pendidikan Seks Terhadap Kemampuan Afektif Siswa

Oleh Theresia Winda Septitininditya
(Universitas Sanata Dharma 2014)

sex-education_2805017k

Manusia, terutama remaja mengalami perkembangan pada emosinya. Ranah afektif pada manusia dalam Taxonomy of Educational Object, yang disusun Bloom memuat perilaku yang menekankan pada aspek perasaan, seperti minat, sikap, apresiasi dan penyesuaian diri. Ranah afektif merupakan ranah yang mempengaruhi ranah kognitif. Menjadi keprihatinan yang patut diperhatikan adalah penerapan pendidikan seks di salah satu sekolah di Wonosari, Gunung Kidul, dimana sejak 2012 hingga tahun 2014 telah terjadi 9 kasus KTD (Kehamilan yang Tidak Diinginkan).

Pernyataan Sikap Perwakilan Perempuan Indonesia dalam Konferensi Asia Pasifik tentang Review Beijing +20

frontpage-beijing20-banner
Perwakilan perempuan Indonesia hadir dalam Konferensi Beijing+20 review ” Asia Pasific Conference: Gender Equality and Women”s Empowerment” di Bangkok, Thailand

Perwakilan perempuan Indonesia yang hadir dalam Konferensi Beijing+20 review ” Asia Pasific Conference: Gender Equality and Women”s Empowerment” di Bangkok, Thailand yang diadakan Senin (17/11/2014) hingga Selasa (18/11/2014) menyatakan kecewa dengan pernyataan pemerintah Indonesia dalam menanggapi draf dokumen Asia Pacific Ministerial Declaration on Advancing Gender Equality and Women’s Empowerment yang akan disahkan sebagai statemen resmi Negara-negara Asia Pasifik untuk pemajuan hak-hak perempuan yang tertuang dalam Beijing Platform for Action +20.

POPULER