Beranda blog Halaman 23

Kasus KTD Surabaya Terbesar Se Jawa Timur

Sepanjang tahun 2015, di Jawa Timur terjadi 30 kasus kehamilan tidak direncanakan (KTD) di kalangan pelajar. Jumlah itu meningkat dibanding tahun 2014 yang mencapai 23 kasus.

Ketua Divisi Data dan Riset Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur, Isa Anshori mengatakan, pelajar yang mengalami KTD di wilayah Surabaya berusia antara 12 – 18 tahun.

Bahkan menurut Isa dari data yang dimiliki LPA Jawa Timur, jumlah kekerasan seksual yang melibatkan anak di tahun 2015 mencapai 300 anak. Jumlah tersebut naik dibanding tahun 2014 yang mencapai 226 anak. Kota Surabaya menyumbang 80 persen kekerasan seksual, termasuk di dalamnya terdapat kasus kehamilan tidak direncanakan.

“Dari jumlah itu, 10 persennya mengalami kehamilan tidak direncanakan,” ujar Isa.

Kesehatan Reproduksi Masih Sebatas Pengetahuan

Di dunia pendidikan, terutama bagi kalangan pelajar tingkat SMP dan SMA, pemahaman terhadap kesehatan reproduksi menjadi hal penting. Terlebih di usia 13 hingga 17 tahun, sebab di usia tersebut merupakan periode anak mencari identitas atau jati diri. Tidak jarang, di usia tersebut, kesehatan reproduksi menjadi persoalan tersendiri jika tidak mampu disikapi dan dipahami dengan baik.

Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kota Surabaya terus melakukan sosialisasi dan memberikan pemahaman kesehatan reproduksi di sekolah negeri maupun swasta.

Sayangnya, hingga saat ini pemahaman kesehatan reproduksi tidak dilakukan Dinas Pendidikan melainkan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas KB) serta tidak termasuk dalam pembelajaran siswa dan lebih bersifat isidentil.

LGBT Dalam Pandangan Islam

Bagi sebagian kalangan masyarakat di Indonesia, keberadaan Lesbi, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) dianggap meresahkan. Bahkan mereka juga dinilai ancaman bagi moral bangsa dan dinilai tidak layak berada di tempat umum seperti sekolah dan kampus.

Pandangan miring terhadap LGBT ini sangat disayangkan Koordinator Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD), Aan Anshori.

Menurutnya, statement yang pernah dikatakan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M. Nasir menandakan terjadi diskriminasi terhadap LGBT  di dunia pendidikan.

Kontrasepsi Jenis Suntik Dipilih Karena Murah

Salah satu cara yang dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan jumlah kelahiran anak adalah dengan mengikuti program keluarga berencana (KB). Di Surabaya, penggunaan kontrasepsi, terutama bagi  perempuan sangat merata. Mulai dari kontrasepsi jenis suntik, pil KB, IUD hingga metode operasi wanita (MOW) atau steril.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas KB) kota Surabaya, Nanis Chairani mengatakan, penggunaan kontrasepsi terutama untuk perempuan di Surabaya telah merata di 31 kecamatan. Sedangkan untuk jenis kontrasepsi sendiri, suntik masih menjadi salah satu favorit bagi perempuan.

Aborsi Dalam Islam

Banyak yang pesimis saat membicarakan aborsi dalam konteks Islam. Ada yang beranggapan bahwa Islam adalah agama yang tertutup membahas hak perempuan. Kenyataannya Islam adalah agama yang cukup terbuka membahas aborsi.

Maroko salah satu Negara Islam di Afrika sudah mengambil langkah maju. Maroko sudah mulai menyiapkan reformasi terhadap hukum aborsi untuk melindungi perempuan dari praktik aborsi tidak aman. Maroko juga  mengupayakan dekriminalisasi aborsi dan mendukung kesetaraan gender.

Gereja Katolik dan Aborsi

Gereja Katolik Roma secara konsisten melarang aborsi untuk alasan apapun. Gereja Katolik percaya bahwa setiap bentuk kehidupan adalah kudus, sejak dalam tahap konsepsi sampai kematian. Menghentikan kehidupan baik sebelum  maupun  setelah lahir dipandang sebagai kejahatan moral.

Dalam Donum Vitae 5 disebutkan bahwa kehidupan manusia adalah suci sejak konsepsi. Katolik percaya bahwa konsepsi merupakan kreasi Tuhan dan inilah yang mengikat manusia dengan Sang Pencipta. Dalam doktrin tersebut juga dinyatakan bahwa Tuhan adalah Tuan atas kehidupan dari awal mula sampai akhir; tidak ada seorang pun, dalam kondisi apapun memiliki hak untuk menghancurkan segala bentuk kehidupan.

Vasektomi Tidak Pengaruhi Kejantanan

Vasektomi atau salah satu jenis kontrasepsi bagi laki – laki ini masih belum begitu di kenal oleh masyarakat luas. Tak heran di masyarakat banyak bermunculan mitos terkait kontrasepsi ini. Salah satu mitos yang paling populer di masyarakat terkait vasektomi adalah pengaruhnya terhadap kesuburan laki – laki. Banyak yang beranggapan bahwa memilih kontrasepsi jenis vasektomi, maka seorang pria akan bermasalah saat melakukan hubungan seksual dengan pasangannya.

Dengan tegas, Spesialis bedah Rumah Sakit Darmo Surabaya, dr. Peter J. Manoppo, FINACS, FICS mengatakan, vasektomi tidak ada hubungannya dengan ereksi dan kejantanan. Pernyataan tersebut sekaligus membantah mitos yang berkembang di masyarakat terkait vasektomi.

Peter menambahkan penis tetap bisa berdiri dan berfungsi, nafsu seksual juga tetap seperti biasa. Hanya saja dalam penggunaan vasektomi harus ada kesepakatan pasangan suami istri. Kesepakatan ini sangat penting, karena vasektomi biasanya dipilih oleh pasangan yang ingin membatasi jumlah kelahiran anak.

Aturan Poligami Harus Direvisi

Poligami di kalangan masyarakat, terutama di kota Surabaya terus mengalami peningkatan. Poligami, selain diperbolehkan dalam ajaran agama, terutama Islam, juga sudah diatur dalam UU No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan serta Peraturan Pemerintah (PP) No 9 tahun 1975 tentang Poligami.

Dalam PP No 9 Tahun 1975 disebutkan ada 3 syarat soal poligami. Diantaranya adalah istri mengalami cacat tubuh dan istri yang tidak bisa memberikan keturunan.

Meski poligami diperbolehkan, namun fakta menarik di Pengadilan Agama (PA) Surabaya. Menurut Humas PA Surabaya, Asyari, selama tahun 2015 jumlah permohonan cerai yang masuk dalam setiap bulannya mencapai 500 laporan, baik itu permohonan perceraian, cerai talak atau cerai gugat.

POPULER