Beranda blog Halaman 17

Stop Tanya Kapan Nikah, Ini Dampaknya!

Pertanyaan kapan kawin atau kapan nikah menjadi pertanyaan yang kerap kita dengar atau bahkan kita lontarkan kepada kawan, sahabat atau bahkan saudara kita yang sudah cukup umur dan belum memutuskan untuk menikah. Minggu, 24 Juli 2016.

Namun tahukah Anda bahwa pertanyaan yang dianggap biasa dan sering kita dengar tersebut ternyata bisa memiliki dampak yang besar bagi orang yang menerima pertanyaan tersebut.

  1. Wijoyo Adinugroho, M.Psi atau yang akrab di sapa Adi, dosen sekaligus psikolog dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, kepada samsaranews menjelaskan bahwa dampak dari pertanyaan tersebut bisa menimbulkan tekanan bagi yang menerima pertanyaan tersebut.

“Dampaknya yang jelas itu jadi tekanan mental, apa lagi untuk mereka yang memang secara real belum siap atau belum memiliki calon untuk dinikahi,” kata C. Wijoyo Adinugroho saat dihubungi melalui sambungan telfon.

  1. Wijoyo Adinugroho menambahkan secara lebih mendalam pertanyaan – pertanyaan tersebut bahkan dapat menimbulkan stress dan rasa putus asa bagi yang menerima pertanyaan.

“Selain itu juga bisa menimbulkan stress, dan stress justru membuat orang yang ditanya semakin sulit untuk berfikir jernih dan semakin sulit untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan,” ujar C. Wijoyo Adinugroho.

Sementara itu, C. Wijoyo Adinugroho juga mengatakan mengapa seseorang bisa dengan mudah mendapat pasangan, karena orang tersebut sangat menikmati hidupnya, tidak tertekan dan tidak stress. Sehingga menurut C. Wijoyo Adinugroho berhentilah kita menanyakan kepada teman, sahabat atau saudara yang belum menikah tentang kapan dia akan menikah.

Berilah waktu dan kesempatan orang lain untuk menentukan kehidupannya sendiri termasuk menentukan relasinya. Karena pertanyaan yang kita anggap biasa dan sederhana ternyata bisa berdampak besar bagi orang lain.

“Orang stress atau tertekan itu kan ekspresinya juga tidak segar, bagaimana mau cari jodoh kalau ekspresinya gak segar, bagaimana orang mau tertarik kalau orangnya selalu tertekan, dampak pertanyaannya bisa sampai sana. Bahkan kalau akhirnya punya relasi belum tentu relasinya sehat karena bisa jadi itu hanya karena terpaksa. Dari pada gak ada yang lain dan dari pada dapat pertanyaan kapan nikah terus, akhirnya asal pilih yang belum tentu cocok dengan kita” kata C. Wijoyo Adinugroho.

Penulis : Wita Ayodhyaputri

13690812_590996751073883_4480311752051358439_n

Hindari Bullying Dengan Tingkatkan Percaya Diri

Samsaranews – Kasus bullying di Indonesia dianggap sudah mengkhawatirkan. Banyak orang, khususnya remaja yang menganggap bahwa bullying merupakan tindakan biasa. Sabtu, 23 Juli 2016.

Menurut psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo, banyak kalangan menganggap bahwa bullying adalah budaya di tempat tertentu sehingga tidak diintervensi sejak awal dan akhirnya menjadi parah. Padahal, jika didefinisikan, bully suatu tindakan perilaku agresif yang melibatkan perasaan, tekanan, dan kekerasan pada orang lain.

Kunci Sukses Jalani LDR

Samsaranews – Menjalani hubungan jarak jauh atau yang akrab disebut long distance relationship (LDR) memang menjadi tantangan tersendiri. Banyak yang sukses menjalani LDR namun tak sedikit pula yang relasinya berakhir karena harus menjalani relasi jarak jauh. Sabtu, 23 Juli 2016.

C. Wijoyo Adinugroho, M.Psi psikolog sekaligus dosen di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang akrab di sapa Adi mengungkapkan beberapa kunci sukses dalam menjalani hubungan jarak jauh. Berikut beberapa kunci sukses menjalani hubungan jarak jauh yang diungkapkan Adi melalui sambungan telfon kepada redaksi samsaranews.com.

Basuh Organ Reproduksi Dengan Benar, Cegah Kanker Serviks

Bagi kaum perempuan, organ reproduksi merupakan hal penting yang patut dijaga. Tidaklah mengherankan jika kemudian kaum perempuan memakai beragam cara untuk menjaga kebersihan organ reproduksinya. Jumat, 22 Juli 2016.

Menjaga organ reproduksi sebenarnya bukanlah hal yang sulit. Founder Museum Kanker Indonesia, Ananto Sidohutomo mengatakan, salah satu cara sederhana yang bisa dilakukan adalah pada saat cebok atau membasuh organ reproduksi.

Rumah Tak Menjadi Jaminan Lokasi Aman Untuk Perempuan

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpa perempuan hingga kini masih tinggi di Indonesia. Berdasarkan catatan tahunan 2016 yang dikeluarkan Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), sampai Maret 2016, tercatat bentuk kekerasan terhadap istri (KTI) sebesar 60%. Jumat, 22 Juli 2016.

“Tingginya presentase kasus kekerasan terhadap istri menunjukan bahwa rumah bukan tempat yang aman bagi perempuan,” kata Komisioner Komnas Perempuan Budi Wahyuni saat dihubungi, Selasa (19/7/2016).

Mengenal Kekerasan Dalam Pacaran

Kekerasan terhadap perempuan di Indonesia tidak hanya terjadi di kalangan anak dan dewasa, ketika remaja atau memasuki usia pubertas, dimana anak sedang senang menjalin hubungan dengan lawan jenis, kekerasan pun kerap terjadi. Kamis, 21 Juli 2016.

Dalam ranah relasi personal,sebagian besar perempuan justru menganggap kekasihnya sebagai pelindung yang mampu memberikan rasa aman dan nyaman. Namun kekerasan dalam berpacaran ternyata menempati posisi kedua setelah kekerasan dalam rumah tangga.

 Perlukah Tubuh Ideal Untuk Mendapatkan Kepuasan Seksual?

Munculnya rasa tidak percaya diri merupakan hal yang umum terjadi pada perempuan dan laki-laki. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kondisi ini,  terlebih ketika seseorang merasa memiliki citra tubuh yang tidak ideal. Kamis, 21 Juli 2016.

Citra tubuh bukanlah faktor yang dibawa sejak lahir, melainkan faktor yang dipelajari dan dibentuk dari pengalaman individu dalam berinteraksi dengan individu lain. Selain faktor sosial, pembentukan citra tubuh dipengaruhi oleh terpaan media yang selalu memunculkan gambaran tubuh yang ideal.

Prihatin Intoleran Tinggi Di Yogyakarta, Seniman Protes Lewat Karya Seni

Diawal tahun ini, sedikitnya terjadi empat kasus intoleran di Yogyakarta yang dilakukan dengan alasan agama, kelompok fundamentalis lokal, dan situasi politik di Jogja.
Padahal Yogyakarta selama ini terkenal dengan nama City of Tolerance, namun ternyata kasus intoleran justru semakin sering terjadi. Selasa, 20 Juli 2016.

POPULER